JAKARTA - Produktivitas kelapa sawit Indonesia dalam lima tahun terakhir selalu mengalami penurunan. Jika dibandingkan Malaysia, produktivitas sawit Indonesia lebih rendah dua kali lipat .
Menanggapi hal ini, Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia (MAKSI), Darmono Taniwiryono mengatakan, sebenarnya produktivitas sawit tidaklah menurun, melainkan cenderung stagnan.
Baca Juga: Remajakan 180.000 Hektare Sawit, Menko Airlangga Kucurkan Rp5,56 Triliun
"Mungkin sedikit saya luruskan ya, sebenarnya tidak ada penurunan produktivitas kelapa sawit. Pada dasarnya produktivitas sebenarnya tidak menurun melainkan stagnan," katanya dalam, Market Review IDX Channel, Senin (1/2/2021)
Meski begitu, Dia membenarkan bahwa produksi sawit Indonesia masih kalah dengan Malaysia. Hal ini dikarenakan produktivitas perkebunan sawit rakyat tidak menggunakan bibit unggul.
Baca Juga: Produksi Sawit RI di Bawah Malaysia, Berikut Beberapa Kendalanya
Dia menjelaskan, perkebunan sawit rakyat terbagi menjadi dua. Ada perkebunan sawit plasma dan juga yang mandiri.
Perkebunan sawit Plasma sudah dapat mendapatkan bimbingan dari swasta atau pemerintah sehingga menggunakan bibit unggul. Sementara yang perkebunan mandiri belum menggunakan bibit unggul dan kurang dapat pembinaan.
"Perkebunan mandiri lebih banyak dari plasma. Sehingga produktivitas perkebunan rakyat mandiri sangat rendah. Hal ini menyebabkan kontribusi perkebunan sawit rakyat mandiri ini cukup berdampak pada rendahnya produktivitas sawit secara nasional," terangnya.