JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim angka inflasi pada periode ini tercatat lebih rendah jika dibandingkan Januari 2020 yang saat itu sebesar 0,39%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi pada Januari 2021 secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,55% juga lebih rendah dari posisi inflasi pada Desember 2020 dan Januari 2020.
Baca Juga: Menanti Pengumuman IHK Awal 2021, Inflasi Januari Diprediksi 0,35%
“Kalau kita lihat pergerakan ini, memasuki 2021 ini dampak Covid-19 belum reda, masih membayang-bayangi perekonomian di berbagai negara, termasuk Indonesia,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).
Kata dia, inflasi Januari 2021 didorong oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Tahu, tempe, hingga cabet rawit juga menjadi penyumbang inflasi.
Baca Juga: Inflasi Januari 2021 0,26% karena Harga Komoditas Naik
"Ada beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi beberapa komoditas andil pertama cabai rawit sebesar 0,08% , kemudian ikan segar memberikan andil inflasi 0,08%, kemudian harga tempe 0,03% dan satu lagi kenaikan harga tahu mentah 0,02 %," imbuhnya.
Lanjutnya, dari 11 kelompok pengeluaran seluruh kelompok mengalami inflasi, kecuali sektor transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,30% .