JAKARTA - Pandemi Covid-19 menekan sejumlah sektor industri termasuk industri ban. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia Aziz Pane mengatakan bahwa kondisi ini sangat berat bagi bisnis industri ban.
"Ban itu saat ini adalah alat pembantu kendaraan untuk mobilitas masyarakat. Dengan adanya pandemi, PSBB, dan PPKM, otomatis mobilitas masyarakat berkurang, yang berarti penggunaan ban berkurang," ujar Aziz dalam IDX Channel Market Review di Jakarta, Selasa(2/2/2021).
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai, Menperin Ramal Industri Tumbuh 4%
Dari segi konsumen, pihak asosiasinya telah melakukan survei ke bengkel-bengkel. Sebelum pandemi, para pemilik bengkel mengaku bahwa servis ganti ban sehari biasanya menguntungkan mereka dengan adanya tip Rp50 ribu sampai Rp100 ribu per harinya.
"Tapi sekarang, kata mereka, seminggu dapat Rp10 ribu tip sudah bagus. Artinya ada perubahan perilaku konsumen yang mengurangi penggunaan ban dalam negeri," terang Aziz.
ÂDi luar negeri, di bulan Maret-April 2020 lalu juga sangat tertekan dan kalang kabut. Pada waktu bahan baku tidak masuk dan ekspor menjadi terhambat.
"Ini benar-benar menghancurkan industri, khususnya industri ban. Kami sendiri berharap pemerintah bisa mengatasi pandemi ini secepatnya," tambahnya.