JAKARTA - Investigasi dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih terus berlanjut. Investigasi yang dilakukan untuk mengetahui penyebab dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Terkait investigasi pesawat Sriwijaya Air, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pun memanggil beberapa pihak terkait dalam proses investigasi tersebut. Pemanggilan ini untuk mendengarkan langsung penjelasan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 beberapa waktu lalu.
Adapun beberapa pihak yang dipanggil nantinya meliputi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG), Sriwijaya Air serta AirNav Indonesia.
Baca Juga: Besok, DPR Panggil Menhub hingga Sriwijaya Air Bahas Kecelakaan SJ 182
"Sebagaimana kita ketahui pada tanggal 9 Januari 2021. Dunia penerbangan kembali berduka dengan musibah SJ-182 Jakarta-Pontianak mengangkut 62 orang terdiri 50 penumpang dan 12 kru. Upaya penanganan dilakukan secara maksimal. Oleh karena itu, kami mengungkapkan duka cita mendalam," ujar Ketua Komisi V DPR Lasarus dalam rapat dengar pendapat, Kemarin.
Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, saat kejadian ada dua pesawat yang berada di depan dan di belakang Sriwijaya Air SJ-182. Kedua pesawat tersebut milik merupakan milik Air Asia dengan rute yang menuju Pontianak.
Baca Juga: Keluarga Kapten Afwan Dapat Santunan Rp50 Juta dari Jasa Raharja
Namun menurut Soerjanto, kedua pesawat milik AirAsia tersebut sama sekali tidak mengalami masalah. Sedangkan, Sriwijaya Air, setelah lepas landas pilot sempat meminta ke pemandu lalu lintas udara untuk mengganti arah untuk menghindari cuaca buruk
Oleh karena itu, Soerjanto menyebut akan kembali meneliti, sistem pengontrol pengaturan daya dari mesin pesawat atau autothrottle agar bisa mengetahui lebih lanjut atas jatuhnya pesawat tersebut. Namun dirinya belum bisa mengambil kesimpulan mengenai penyebab pesawat karena masih harus menunggu proses pencarian kotak hitam berisi CVR.
"Saat ini kami belum memberikan kesimpulan atau hasil analisa, tapi kami akan menunggu hasil dari CVR dan beberapa komponen yang kami kirim ke AS dan UK. Karena dari komponen itu kenapa dan yang rusak yang mana dari 13 parameter ini membikin perubahan di auto sistem," jelasnya.