Share

Menteri Basuki: Banjir Semarang akibat Luapan Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon

Michelle Natalia, Sindonews · Minggu 07 Februari 2021 12:15 WIB
https: img.okezone.com content 2021 02 07 320 2357999 menteri-basuki-banjir-semarang-akibat-luapan-kali-beringin-mangkang-dan-kali-plumbon-IzNGZwM4H4.jpeg Banjir Semarang (Foto: MNC Portal Indonesia)

JAKARTA - Banjir Semarang, Jawa Tengah akibat luapan Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe. Luapan kedua kali tersebut disebabkan dampak siklus hujan lebat 50 tahunan.

Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau banjir Semarang.

"Pada saat yang bersamaan, air pasang pun tingginya mencapai 1.4 meter," kata Menteri Basuki di Jakarta, Minggu (7/2/2021).

Baca Juga: Semarang Banjir karena Hujan Ekstrem, Menteri Basuki: Terulang Tiap 50 Tahun 

Berdasarkan data BMKG memang telah diperkirakan terjadi hujan ekstrem. “Sesuai prediksi BMKG bahwa cuaca ekstrim terjadi di Bulan Februari, maka dalam beberapa hari terakhir curah hujan di Semarang mencapai 171 milimeter. Menurut hitungan hidrologi periode ulangnya 50 tahunan," katanya.

Untuk itu pihaknya akan memaksimalkan seluruh pompa air yang dikelola Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Baca Juga: Bak Kota Venesia di Italia, Ini Penampakan Banjir Semarang 

Kementerian PUPR melalui BBWS Pemali Juana telah melakukan beberapa upaya penanganan untuk mengatasi banjir di Kota Semarang di antaranya berupa pengoperasian pompa banjir dan pengiriman kantong pasir (sandbag). Pompa-pompa banjir tersebut diantaranya adalah pompa Kali Sringin, pompa Kali Tenggang, pompa Tawang, dan pompa Kali Banger.

Tiga pompa yang digunakan untuk mengeringkan kawasan Kota Lama Semarang yang terdampak banjir, sejak petang tadi sudah beroperasi seluruhnya.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Kementerian PUPR secara bertahap dan terpadu juga telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir Kota Semarang mulai dari hulu seperti pembangunan Bendungan Jatibarang hingga ke hilir seperti pembangunan kanal banjir, normalisasi sungai, tanggul rob, stasiun pompa, kolam retensi, termasuk Bendung Gerak di Kanal Banjir Barat (KBB).

Bendung Gerak tersebut berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang.

Pada saat musim hujan, bendung ini akan berfungsi menahan aliran air sungai yang masuk KBB dan pada saat elevasi 2,5 meter, kemudian akan dialirkan ke laut. Sementara saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air atau long storage berkapasitas 700.000 m3.

Sementara untuk penanganan banjir rob yang kerap terjadi di utara kota Semarang, telah dibangun sejumlah infrastruktur pengendali banjir dan rob yang dilakukan Kementerian PUPR bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang.

Untuk menahan limpasan rob, dibangun tanggul rob yang membentang sepanjang 2,17 km dari Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), melingkari kawasan industri Terboyo hingga Kali Sringin.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini