"Setelah itu kami akan proses yang kedatangan bulk ke 2 yang 10 juta dosis," katanya.
Bambang menuturkan, sebelum diproduksi menjadi produk jadi, vaksin Covid-19 harus melalui serangkaian uji mutu dan kontrol yang ketat yang dilakukan Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal itu untuk memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Bahan baku vaksin yang diterima Indonesia pada dua pekan lalu merupakan bagian bahan baku yang didatangkan dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd., China, sebanyak 140 juta dosis untuk tahun 2021. Pengirimannya akan dilakukan secara bertahap hingga Juli 2021.
Pengiriman itu dipercepat dari target pemerintah sebelumnya yang direncanakan pada November 2021. "Ini ada percepatan hingga Juli tahun ini," katanya.
(Fakhri Rezy)