Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Garuda Diminta Percepat Proses Pengembalian Pesawat Bombardier

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 10 Februari 2021 |16:05 WIB
Garuda Diminta Percepat Proses Pengembalian Pesawat Bombardier
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Okezone.com/BUMN)
A
A
A

JAKARTA - PT Garuda Indonesia diminta mempercepat proses negosiasi ihwal early payment settlement contract financial lease dengan Export Development Canada (EDC). Negosiasi berupa pengembalian enam pesawat jenis CRJ-1000.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini manajemen Garuda Indonesia tengah menjalankan negosiasi dengan pihak EDC. Proses itu dijalankan usai maskapai penerbangan nasional pelat merah itu belum mendapat respon positif dari pihak Nordic Aviation Capital atau NAC.

Baca Juga: 12 Pesawat Bombardier Dikembalikan, Erick Thohir: Efisiensi Keuangan Garuda

"Proses negosiasi ini tentu juga terjadi berulang-ulang kali Garuda dan NAC dan tentu ini niat baik kami. Tapi sayangnya, early termination ini belum mendapat respon dari mereka. Secara proses negosiasi dengan EDC masih terus berlangsung," ujar Erick Thohir Rabu (10/2/2021).

Early payment settlement contract financial lease atau pembayaran cepat 6 pesawat dari EDC diketahui jatuh tempo 2024 mendatang.

Baca Juga: Garuda Kembalikan 12 Pesawat Bombardier, NAC Tak Merespons

Pemerintah sendiri sudah mengakhiri kontrak operating lease dengan NAC dengan mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1000. Keputusan itu didasari pada keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta penyelidikan oleh Serious Fraud Office (SFO) Inggris ihwal indikasi tidakpidana suap dari pihak pabrikan kepada oknum pimpinan Garuda Indonesia saat proses pengadaan pesawat tahun 2011 silam.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement