JAKARTA - Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mengungkapkan masih tingginya permintaan ruang perkantoran dari perusahaan teknologi meski pasar perkantoran menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak pandemi COVID-19.
"Permintaan mengenai ruang perkantoran masih cukup aktif berasal dari perusahaan berbasis teknologi dan perpindahan menuju gedung dengan kualitas lebih baik," kata Head of Markets JLL Indonesia Angela Wibawa dilansir dari Antara, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga:Â Efek WFH Banyak Gedung Kantor Kosong, Harga Bakal Turun?
JLL Indonesia mencatat tingkat hunian di kawasan CBD (Central Business District/kawasan bisnis) berada di angka 74 persen dengan penyerapan ruang perkantoran sepanjang 2020 sebesar 33 ribu meter persegi. Harga sewa perkantoran grade A masih mengalami penurunan sebesar 1,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara di kawasan non-CBD, total penyerapan ruang perkantoran sepanjang 2020 tercatat 22 ribu meter persegi. Kendati harga sewanya tercatat stabil, ada tren penawaran harga baru untuk mendorong daya saing.
Baca Juga:Â Begini Nasib Perkantoran di CBD pada 2021-2024
Konsultan properti itu juga mencatat terdapat satu gedung perkantoran baru yang selesai dibangun di Jalan Tendean sebesar 27 ribu meter persegi sehingga menyebabkan tingkat hunian di kawasan tersebut turun ke angka 76 persen.
Ada pun penyewa yang mengisi kawasan non-CBD bukan dari perusahaan teknologi.
Follow Berita Okezone di Google News