JAKARTA - Tenaga kesehatan banyak gugur akibat terinfeksi Covid-19. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun menyampaikan duka mendalam dan mengapresiasi dedikadi para tenaga medis yang berjuang menangani pasien Covid-19.
"Duka saya yang mendalam kepada para dokter dan tenaga penunjang yang telah mendahului kita karena terinfeksi Covid-19, serta apresiasi saya terhadap dedikasi dan ketangguhan para anggota PDGI di masa yang menantang saat ini," ujar Erick Kamis (11/2/2021).
Baca Juga: Erick Thohir: Covid-19 Sadarkan RI Wujudkan Ketahanan Kesehatan
Per Kamis 28 Januari 2021, Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut sebanyak 647 tenaga kesehatan di Indonesia yang meninggal dunia. Rinciannya, 289 dokter, 27 dokter gigi, 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, dan 15 tenaga lab medik.
Tak hanya itu, Mantan Bos Inter Milan itu juga mengapreaiasi seluruh kelompok masyarakat yang telah berkontribusi dan menginisiasi pencegahan penyebaran virus Corona.
"Juga bagi mereka yang turut berkontribusi dalam upaya sosialisasi, penyuluhan, dan berbagai inisiatif dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19 ini," kata dia.
Baca Juga: Bio Farma Sebut 13 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tersedia 2 Hari Lagi
Pemerintah menetapkan tambahan anggaran penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sebesar Rp533 triliun. Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini.
Erick menyebut, dana penanganan Covid-19 dan PEN akan dialokasikan ke sejumlah sektor strategis. Dimana, langkah itu bagian dari program lanjutan pemerintah dalam merespon krisis kesehatan dan ekonomi di dalam negeri.
"Dalam konteks nasional sejak awal pemerintah berkomitmen menangani pandemi Covid-19 dan hadir untuk rakyat, dan tahun ini pemerintah akan mengalokasikan dana APBN sebesar Rp533 triliun sebagai instrumen utama dalam penanganan Covid-19 dan PEN," tutur dia.
Adapun sektor yang menerima stimulus pemerintah pada tahun ini adalah kesehatan, masyarakat, industri mikro dan makro yang terdampak pandemi.
Selain insentif bagi tenaga medis, pemerintah juga akan memprioritaskan program vaksinasi bagi tenaga kesehatan. Dimana, akan ada 181,5 juta orang yang divaksin, angka itu termasuk masyarakat dan tenaga kesehatan.
(Feby Novalius)