JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan laporan awal dari penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dalam laporan tersebut, KNKT memaparkan detik-detik sebelum jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Berikut investigasi terbaru jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang telah dirangkum oleh Okezone, Minggu (14/2/2021):
1. Pesawat Sriwijaya Air Berangkat Pukul 14.36 WIB
Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pada tanggal 9 Januari 2021, pesawat udara Boeing 737-500 registrasi PK-CLC, diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin dan membawa 56 penumpang. Pada pukul 14.36 WIB, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta di landasan pacu 25R.
Setelah tinggal landas, pesawat terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya (ABASA 2D). Kemudian Flight Data Recorder (FDR) merekam sistem autopilot aktif (engage) di ketinggian 1.980 kaki.
Baca Juga:Â Sriwijaya Air SJ-182 Sempat 2 Kali Rusak dan Masuk Bengkel Sebelum Jatuh
"Setelah tinggal landas mengikuti jalur keberangkatan. Kemudian FDR mencatat FDR si ketinggian 1.980 kaki," ujarnya dalam acara konferensi pers secara virtual, Rabu.
2. Pilot Sriwijaya Minta Berbelok Arah
Pada saat melewati ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur tenaga mesin (throttle) sebelah kiri bergerak mundur (tenaga berkurang) sedangkan yang kanan tetap. Kemudian pada pukul 14.38 WIB, karena kondisi cuaca, pilot meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat dan diizinkan.
Baca Juga:Â KNKT Terus Cari CVR SJ-182, Sampai Pakai Alat Peniup Lumpur
"Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, kata Nurcahyo. Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," jelasnya.
3. ATC Minta Pilot Sriwijaya Air Berhenti Naik
Kemudian ATC memperkirakan perubahan arah tersebut akan membuat SJ-182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari Landas Pacu 25L dengan tujuan yang sama. Oleh karena itu ATC meminta pilot untuk berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki.
Pukul 14.39.47 WIB, ketika melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat berada di 046 derajat, pesawat mulai berbelok ke kiri. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur sedangkan yang kanan masih tetap.
Follow Berita Okezone di Google News