LAMPUNG - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko yang mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu.
Dirjen SDA Jarot Widyoko mengatakan, pembangunan Bendungan Way Sekampung dengan biaya Rp2,07 triliun saat sudah mencapai 92,24%.
Baca Juga:Â 2 Proyek Bendungan Dikebut, Targetnya Rampung Tahun Ini
"Ditargetkan pada Juli 2021 sudah rampung dan sudah bisa dimulai diisi air (impounding), sehingga paling lambat bulan Desember 2021 sudah bisa menampung air," kata Jarot, Senin (22/3/2021).
Dia menyebutkan, pembangunan bendungan tersebut bagian dari pengelolaan sumber daya air dan irigasi yang akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Di samping itu kehadiran bendungan ini juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Bendungan dengan kapasitas tampung 68,06 juta m3 dengan luas genangan 800 Ha ini merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir di Provinsi Lampung yang terhubung dengan Bendungan Batutegi dan Margatiga.
Baca Juga:Â 4 Bendungan Rampung Tahun Ini, Berikut Daftar dan Targetnya
"Tidak kalah penting adalah fungsi pengendalian banjir, jadi dengan kapasitas tampung 68 juta m3, maka hujan yang turun akan ditampung dulu. Sebelumnya juga telah ditampung di Batutegi, lalu turun ke Way Sekampung, dan turun lagi ke Margatiga yang targetnya rampung Desember 2021. Ini upaya pengendalian dari hulu hingga hilir untuk bisa mengurangi risiko banjir," jelas Jarot.
Bendungan ini juga akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi DI Sekampung seluas 55.373 hektar dan menambah areal irigasi DI Rumbia Extension seluas 17.334 hektar. Dengan dibangunnya jaringan irigasi tersebut, diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan intensitas tanam 270% dari jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.