JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical tahap III 2021 sebanyak-banyaknya senilai Rp1 triliun pada tanggal 9 hingga 12 April 2021. Hal ini untuk memperkuat modal guna mendukung ekspansi bisnis.
Seluruh dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk modal kerja. Untuk menarik calon obligor, surat utang ini ditawarkan dalam seri A senilai Rp50 miliar dengan bunga 7,8% dan jatuh tempo 3 tahun sejak diterbitkan.
Berikutnya, seri B senilai Rp587,95 miliar berbunga 8,5% dan akan jatuh tempo 5 tahun sejak diterbitkan. Selanjutnya, seri C senilai Rp362,05 miliar berbunga 9% dan akan jatuh tempo 7 tahun sejak diterbitkan. Para memegang obligasi berperingkat idAA- ini akan menerima bunga secara berkala setiap tiga bulan mulai dari tanggal 15 Juli 2021 hingga jatuh tempo sesuai seri yang dipegang.
Baca Juga:Â Chandra Asri Gelar Right Issue, Pemegang Saham Terancam Dilusi 29%
Menariknya, BCA sekuritas dan DBS Vickers Sekuritas Indonesia selaku penjamin emisi telah menyatakan kesanggupan penuh penyerapan penerbitan surat utang ini. Dengan demikian, surat ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 April 2021.
Sebelumnya, perseroan telah membukukan utang obligasi sebesar USD603,09 juta pada akhir 2020. Demikian dikutip dari Harian Neraca, Selasa (30/3/2021).
Selama ini, perseroan selalu mendapat respons positif dari investor obligasi, sehingga target emisi penerbitan 2021 diperkirakan bisa melebihi realisasi emisi obligasi 2020. Hingga November, Chandra Asri tercatat telah tiga kali menggelar penawaran obligasi. Perseroan meraih dana Rp750 miliar melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II tahap III pada Februari.
Baca Juga:Â Chandra Asri Rugi USD29,9 Juta, Bagaimana Bisnis Petrokimia di Tengah Corona?
Kemudian, perseroan mengantongi dana Rp1,6 triliun melalui PUB III tahap I dan II. Penerbitan surat utang tersebut masing-masing diselesaikan pada Agustus dan Oktober. Adapun PUB III masih menyisakan plafon sebesar Rp3,4 triliun dari total target emisi Rp5 triliun. PUB III memiliki periode penerbitan selama 2020-2022.
Di tahun lalu, laba bersih perseroan tercatat sebesar US$ 51,35 juta atau melonjak 118% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat laba bersih USD22,88 juta. Sehingga, laba per saham dasar naik menjadi USD0,0029, sedangkan akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar USD0,0013. Perseroan menjelaskan, lonjakan laba bersih itu dihasilkan oleh penyesuaian pajak yang lebih rendah ditambah dengan pencapaian program pengurangan biaya struktural perseroan untuk memberikan kinerja yang lebih baik di lingkungan dengan kondisi pasar yang membaik.
Follow Berita Okezone di Google News