Share

Chandra Asri Segera Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun

Selasa 30 Maret 2021 13:03 WIB
https: img.okezone.com content 2021 03 30 278 2386435 chandra-asri-segera-terbitkan-obligasi-rp1-triliun-eFiK3fZqbp.jpg Chandra Asri Rencana Terbitkan Obligasi. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)

JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical tahap III 2021 sebanyak-banyaknya senilai Rp1 triliun pada tanggal 9 hingga 12 April 2021. Hal ini untuk memperkuat modal guna mendukung ekspansi bisnis.

Seluruh dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk modal kerja. Untuk menarik calon obligor, surat utang ini ditawarkan dalam seri A senilai Rp50 miliar dengan bunga 7,8% dan jatuh tempo 3 tahun sejak diterbitkan.

Berikutnya, seri B senilai Rp587,95 miliar berbunga 8,5% dan akan jatuh tempo 5 tahun sejak diterbitkan. Selanjutnya, seri C senilai Rp362,05 miliar berbunga 9% dan akan jatuh tempo 7 tahun sejak diterbitkan. Para memegang obligasi berperingkat idAA- ini akan menerima bunga secara berkala setiap tiga bulan mulai dari tanggal 15 Juli 2021 hingga jatuh tempo sesuai seri yang dipegang.

Baca Juga: Chandra Asri Gelar Right Issue, Pemegang Saham Terancam Dilusi 29%

Menariknya, BCA sekuritas dan DBS Vickers Sekuritas Indonesia selaku penjamin emisi telah menyatakan kesanggupan penuh penyerapan penerbitan surat utang ini. Dengan demikian, surat ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 April 2021.

Sebelumnya, perseroan telah membukukan utang obligasi sebesar USD603,09 juta pada akhir 2020. Demikian dikutip dari Harian Neraca, Selasa (30/3/2021).

Selama ini, perseroan selalu mendapat respons positif dari investor obligasi, sehingga target emisi penerbitan 2021 diperkirakan bisa melebihi realisasi emisi obligasi 2020. Hingga November, Chandra Asri tercatat telah tiga kali menggelar penawaran obligasi. Perseroan meraih dana Rp750 miliar melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II tahap III pada Februari.

Baca Juga: Chandra Asri Rugi USD29,9 Juta, Bagaimana Bisnis Petrokimia di Tengah Corona?

Kemudian, perseroan mengantongi dana Rp1,6 triliun melalui PUB III tahap I dan II. Penerbitan surat utang tersebut masing-masing diselesaikan pada Agustus dan Oktober. Adapun PUB III masih menyisakan plafon sebesar Rp3,4 triliun dari total target emisi Rp5 triliun. PUB III memiliki periode penerbitan selama 2020-2022.

Di tahun lalu, laba bersih perseroan tercatat sebesar US$ 51,35 juta atau melonjak 118% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat laba bersih USD22,88 juta. Sehingga, laba per saham dasar naik menjadi USD0,0029, sedangkan akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar USD0,0013. Perseroan menjelaskan, lonjakan laba bersih itu dihasilkan oleh penyesuaian pajak yang lebih rendah ditambah dengan pencapaian program pengurangan biaya struktural perseroan untuk memberikan kinerja yang lebih baik di lingkungan dengan kondisi pasar yang membaik.

Follow Berita Okezone di Google News

Padahal, pendapatan bersih turun 4% menjadi USD1,806 miliar dari USD1,881 miliar pada akhir tahun 2019. Hal itu disebabkan harga jual rata-rata yang lebih rendah menjadi USD813 per ton dari USD968 per ton di tahun 22019.

Mengingat harga Ethylene dan Polyethylene turun tajam menjadi USD720 per ton. Namun hal itu diimbangi dengan peningkatan penjualan sebesar 14% menjadi 2,222 KT di tahun, bandingkan dengan akhir tahun 2019 sebesar 1,943KT. Sementara itu, beban pokok pendapatan sebesar USD1,641 miliar di akhir tahun 2020 turun 4% dibandingkan akhir tahun 2019 sebesar USD1,709 miliar. Pada sisi lain, kewajiban meningkat menjadi USD1,782 Miliar dari USD1,690 miliar.

Hal itu disebabkan oleh utang usaha yang lebih tinggi pada USD699.7 juta, ditambah dengan peningkatan total posisi utang sebesar USD844.3 juta. Terakhir, asset meningkat sebesar 4,1% menjadi USD3,593 miliar pada 31 Desember 2020, dibandingkan dengan USD3,451 miliar pada 31 Desember 2019.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) minimal USD60 juta. Capex ini akan digunakan untuk aktivitas umum pabrik yang sudah ada agar berjalan optimal.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini