JAKARTA – Indeks dolar menguat terhadap mata uang utama lain pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), naik ke level tertinggi satu tahun versus yen, karena peningkatan vaksinasi AS dan paket stimulus besar mendukung ekspektasi pemulihan yang kuat dari pandemi, mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan melonjak ke tingkat tertinggi 14-bulan pada Selasa (30/3/2021) menyentuh posisi 1,776%, dan terakhir pada hari itu naik sedikit di 1,727%, dilansir dari Antara, Rabu (31/3/2021).
Baca Juga: Dolar AS Naik 3 Hari Berturut-turut, Investor Jauhi Mata Uang Berisiko
Imbal hasil obligasi pemerintah mencapai level tertinggi baru sehari sebelum Presiden Joe Biden akan menguraikan bagaimana dia bermaksud untuk membayar rencana infrastruktur USD3 triliun hingga USD4 triliun.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik di atas angka 93 dan terakhir naik 0,4% pada 93,294. Indeks mencapai tertinggi 93,357, level tertinggi dalam empat bulan.
"Optimisme ekonomi telah menjadi pendorong terbesar selama ini dengan pergerakan indeks dolar dari 89 dalam menjadi 93,” kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo di New York.
Baca Juga: Dolar Kembali Perkasa Usai Yellen dan Powell Beri Sinyal Ekonomi AS Kuat
“Ada sedikit momentum di balik pergerakan itu. Kami telah menembus beberapa level teknis utama di beberapa mata uang utama, termasuk indeks dolar,” tambahnya.
Indeks dolar telah meningkat dalam lima dari enam sesi terakhir.
Data AS pada Selasa (30/3/2021) terus mendukung prospek positif di ekonomi terbesar dunia. Laporan menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen AS naik pada Maret ke level tertinggi sejak dimulainya pandemi COVID-19, sementara harga rumah melonjak dari tahun ke tahun pada Januari.
Mata uang safe-haven dolar juga mendapat beberapa dukungan saat investor mempertimbangkan dampak dari runtuhnya dana investasi Archegos Capital.