NEW YORK - Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Dolar AS pun mencapai level tertinggi terhadap yen, Jepang.
Menguatnya dolar AS karena investor bertaruh bahwa stimulus fiskal dan vaksinasi akan membantu Amerika Serikat memulihkan ekonomi dari pandemi global.
Baca Juga: Indeks Dolar Makin Kokoh, Bunga Obligasi AS Naik
Indeks dolar naik hingga 93,439, tertinggi dalam hampir lima bulan. Ini telah naik mendekati 90 pada awal Maret.
Namun demikian, Greenback menahan kenaikannya menyusul data ekonomi AS terkait penambahan lebih dari 500.000 pekerjaan sektor swasta pada bulan Februari. Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan gaji pegawai swasta AS 517.000 atau lebih rendah dari perkiraan pasar.
Baca Juga: Indeks Dolar Sentuh Level Tertinggi selama Empat Bulan
“Meskipun ADP bukanlah ukuran yang dapat diandalkan tentang bagaimana gaji non pertanian dapat berjalan, hal itu menggambarkan gambaran pasar tenaga kerja yang membaik,” kata Aalis Pasar Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, dilansir dari Reuters, Kamis (1/4/2021).
Dolar AS ke level tertinggi ke 110,97 terhadap yen dan terakhir naik 0,2% pada 110,535 yen. Untuk kuartal tersebut, dolar membukukan kenaikan sekitar 7%, dengan kecepatan untuk kinerja terbaiknya sejak Desember 2016.
Sementara itu, Euro jatuh ke level terendah lima bulan terhadap dolar pada USD1,1704, tetapi terakhir naik 0,2% pada USD1,1735. Pada kuartal tersebut, euro berada di jalur untuk menunjukkan performa terlemahnya sejak September 2019.
Dolar telah didukung secara keseluruhan oleh lonjakan imbal hasil obligasi AS, yang membuat mata uang lebih menarik sebagai investasi. Hasil benchmark Treasury 10-tahun melonjak ke level tertinggi satu tahun di 1,776% pada hari Selasa.
(Feby Novalius)