Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sabar, Ini Penyebab BLT UMKM Rp1,2 Juta Belum Cair

Fadel Prayoga , Jurnalis-Kamis, 01 April 2021 |11:56 WIB
Sabar, Ini Penyebab BLT UMKM Rp1,2 Juta Belum Cair
Rupiah (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Waktu pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM, hingga kini masih belum bisa dipastikan waktunya. Pasalnya, kini jajaran Dinas Koperasi dan UKM di seluruh daerah sedang melakukan pengumpulan data ihwal siapa saja yang berhak menerima BLT sebesar Rp1,2 juta tersebut.

Seperti diketahui, target penerima BLT UMKM pada tahun ini ada sebanyak 12,8 juta pedagang.

 Baca juga: Tahap-Tahap Pencairan BLT UMKM 1,2 Juta

"Intinya program 2021 untuk penerima baru dimulai pengumpulan datanya," kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM Eddy Satria kepada Okezone, Kamis (1/4/2021).

Dia mengaku tak mengetahui pengerjaan verifikasi data penerima BLT UMKM akan selesai kapan. Sebab, agar BLT tersebut tepat sasaran, maka proses pemeriksaan datanya pun harus teliti.

 Baca juga: BLT UMKM Rp1,2 Juta Cair, dari Bank Ditransfer ke Pelaku Usaha

"Belum tahu (selesai kapan), tergantung dinas," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan program PEN KUMKM terdiri dari dua klaster. Pertama, bagi usaha mikro yang unbankable, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

“Insya Allah segera akan digulirkan oleh Presiden,” kata Teten, beberapa waktu lalu.

Kedua, PEN bagi kelompok usaha yang sudah bankable dan telah mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) berupa fasilitas subsidi bunga KUR dan pembiayaan modal kerja koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).

"Pemerintah terus mematangkan alternatif pembiayaan untuk UMKM dan Koperasi yang murah, mudah, dan cepat agar UMKM cepat naik kelas,” papar Teten.

Dia mengakui pandemi memberikan dampak sangat besar bagi UMKM. Menurut data Siap Bersama UKM, dampak pandemi terhadap UMKM yaitu Kesulitan Pemasaran 22,9%,Distribusi Terhambat 20,01%, Kesulitan Permodalan 19,39%, dan Bahan Baku 18,87%.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement