JAKARTA - Indonesia akan memasuki periode supercycle dalam perekonomian dunia. Pada periode ini, harga beberapa komoditas akan naik secara signifikan.
“Indonesia akan memasuki periode supercycle, dimana harga beberapa komoditas akan naik secara signifikan, terutama komoditas dasar, yang diakibatkan pertumbuhan ekonomi baru dari permintaan yang terjadi di masa pandemi dan setelah pandemi,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Sri Mulyani: Covid-19 Luar Biasa, Negara Paling Kaya Sampai Terperosok
Menurut Mendag, beberapa komoditas yang harganya naik dalam periode supercycle tersebut adalah minyak bumi, gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), bijih besi, dan tembaga.
“Ini bukan kali pertama Indonesia menghadapi periode supercycle. Beberapa tahun lalu, Indonesia telah mengalaminya dan seperti periode sebelumnya, periode supercycle kali ini diharapkan juga akan membawa keberuntungan dan dampak positif bagi perekonomian Indonesia,” ujar Mendag.
Baca juga: Ekonomi Dunia Diprediksi Tumbuh 5,6%, Sri Mulyani: Biasanya Ada Revisi Lagi
Selain supercycle, ada beberapa hal lain yang juga akan menjadi tren perdagangan Indonesia ke depan. Tren pertama adalah munculnya investasi yang terjadi karena adanya pasar yang besar. Hal itu dapat dilihat melalui sektor otomotif, dimana pada sektor tersebut banyak muncul investasi yang disebabkan besarnya pasar otomotif di Indonesia.