JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk berencana untuk mengurangi porsi kepemilikan sahamnya pada kereta cepat Jakarta-Bandung. Sehingga porsi Indonesia dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini bisa lebih kecil dari saat ini.
Adapun saat ini porsi pemerintah di perusahaan patungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) adalah 60%. Sedangkan porsi saham China Railway International adalah 40%.
Dari porsi saham pemerintah 60% di KCIC, porsi saham Wika mencapai 38%. Selain Wika, pemegang saham PSBI adalah PT Kereta Api Indonesia sebesar 25%, PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar 25% dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebesar 12%.
Baca Juga:Â Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak 20%, Tambahannya dari Mana?Â
Dari 60% saham PSBI, porsi dari Wika mencapai 38%. Selain Wika, pemegang saham PSBI adalah PT Kereta Api Indonesia sebesar 25%, PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar 25% dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebesar 12%.
Direktur Utama Wijaya Karya atau WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan negosiasi terkait dengan porsi Indonesia agar bisa lebih kecil. Negosiasi terus dilakukan dengan pihak dari China.
“Kita sedang melakukan negosiasi dengan pihak China agar porsi Indonesia bisa lebih kecil daripada 60%,” ujarnya dalam acara Webinar, Rabu (14/4/2021).