Percepatan Pemulihan Ekonomi, Pengusaha Antusias Bisa Vaksinasi Mandiri
JAKARTA - Pemerintah dan Kadin optimis vaksinasi menjadi sarana percepatan pemulihan ekonomi. Menurut Menteri Kesehatan Budi Sadikin, letak masalah dari pandemi Covid-19 adalah berkurangnya kegiatan masyarakat karena resiko penularan yang tinggi.
Pada akhir Maret, Pemerintah berhasil datangkan tambahan sebanyak 16 juta dosis vaksin termasuk 1,5 juta overfill Sinovac. Ini adalah bagian dari komitmen PT Bio Farma dalam penyediaan vaksin Covid-19 kepada pemerintah yang sebanyak 122,5 juta dosis.
Indonesia sendiri merupakan negara dengan program vaksinasi tercepat di dunia meskipun bukan negara penghasil vaksin. Hal ini tidak lepas dari proaktifnya pemerintah untuk bekerja sama dengan penghasil vaksin dari berbagai negara. Selain Sinovac, Pemerintah Indonesia juga mendatangkan vaksin-vaksin dari Astrazaneca, Pfizer dan lain-lain. Selain itu, Pemerintah juga mendorong terwujudnya vaksin Merah Putih dan Vaksin Gotong Royong.
Baca Juga: Menko Airlangga: Peran RI dalam Perlindungan Lingkungan & Pembangunan Berkelanjutan Sangat Nyata
Vakisnasi ini pun didukung oleh Kadin. Wakil Ketua Kadin bidang Hubungan Internasional Sinta Kamdani menyatakan bahwa swasta sangat optimis bahwa vaksinasi massal akan menjadi sarana pemulihan ekonomi.
“Oleh karena itu kami sangat mendukung program vaksinasi oleh Pemerintah. Swasta juga antusias untuk bisa melaksanakan vaksinasi mandiri,” kata Sinta.
Baca Juga: Ekonomi Kuartal II Harus Tumbuh di Atas 7%, Jokowi: Kalau Tidak Sangat Berat
Dunia usaha sendiri melihat strategi Pemerintah dalam penanganan pandemi mulai terlihat dampak ekonominya dalam kuartal I-2021. Meskipun belum sepenuhnya pulih, tetapi geliat ekonomi Nampak mulai bergairah.
Dengan dukungan program vaksinasi, Dunia Usaha maupun Pemerintah optimis target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada tahun 2021 bisa tercapai.
