Bank Indonesia (BI) pun merevisi ke bawah 'ramalan' pertumbuhan ekonomi dari 4,3-5,3% menjadi 4,1-5,1%.Revisi Ini, tidak terlepas dari mobilitas masyarakat.
"Pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi. Kita lihat memang pada triwulan I dan II meskipun terjadi vaksinasi tentu ada pembatasan mobilitas manusia. Itu yang menyebabkan tingkat kenaikan konsumsi tidak setinggi yang kami perkirakan." Terangnya.
Vaksinasi yang masih terbatas membuat ekonomi Indonesia sepertinya masih terjebak di zona resesi pada kuartal I-2021. Namun pada kuartal II-2021, ekonomi Indonesia diperkirakan sudah bisa tumbuh positif, sudah 'lulus' dari resesi.
"Tidak sekadar tumbuh, tetapi lumayan tinggi. Proyeksi diperkirakan berada di kisaran 6,9-7,8%." Tandasnya
Sedangkan untuk perdagangan b esok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp.14.465 - Rp.14.520.
(Fakhri Rezy)