JAKARTA – Indeks dolar menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menghentikan penurunan beruntun empat hari dan rebound dari level terendah multi-bulan setelah rilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Resere membuka ruang untuk pembahasan tapering (pengurangan pembelian obligasi).
Dalam risalah tersebut, sejumlah anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve AS mengatakan bahwa jika pemulihan ekonomi terus mendapatkan momentum, akan tepat "di beberapa titik" untuk membahas pengetatan kebijakan akomodatifnya, memberikan dorongan pada greenback.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Tergelincir karena Ancaman Inflasi Mereda
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang dunia, terakhir naik 0,52% pada 90,254, dilansir dari Antara, Kamis (20/5/2021).
Namun, risalah tersebut berasal dari pertemuan yang terjadi sebelum rilis data ekonomi utama, yang menunjukkan pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja dan lonjakan harga yang didorong oleh ketidakseimbangan penawaran/permintaan.
Baca Juga: Ekspektasi Inflasi Meroket buat Dolar Terjatuh
Sejak itu, Fed berulang kali menawarkan jaminan bahwa lonjakan harga-harga dalam waktu dekat tidak akan menyebabkan inflasi jangka panjang.
"The Fed umumnya menyanyi dari lembaran lagu yang sama, menyatakan bahwa inflasi akan bersifat sementara," tambah Gaffney. “Secara umum, mereka telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menjaga front yang cukup bersatu.”