JAKARTA - Pemerintah bersama kalangan pengusaha swasta menggalang vaksinasi untuk para karyawan. Program tersebut bernama vaksinasi gotong royong.
Terkait hal itu, Okezone telah merangkum beberapa fakta menarik, Minggu (23/5/2021).
1. Harga Vaksinasi Gotong Royong Dipatok Rp1 Juta dan Ditanggung Perusahaan
Penetapan harga vaksinasi gotong royong dipatok di kisaran Rp 1.000.000 per orang. Tarif tersebut ditanggung perusahaan swasta.
Setiap karyawan akan mendapatkan dua kali suntikan dosis vaksin Covid-19. Setiap satu kali suntikan dibebankan sebesar Rp500.000. Jumlah itu terbagi atas Rp375.000 satu dosis vaksin dan satu kali penyuntikan senilai Rp125.000.
2. Perusahaan Tidak Boleh Potong Gaji dan THR Karyawan
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memastikan bahwa perusahaan yang mendapat vaksinasi gotong royong tidak melakukan pemotongan gaji karyawan. Hal ini sering menjadi kekhawatiran pekerja karena vaksinasi gotong royong dihargai hingga Rp1 juta.
Baca Juga:Â Jokowi: Indonesia Siap Jadi Hub Produksi Vaksin Covid-19 di Asia Tenggara
"Jadi perusahaan yang membeli dan diberikan secara gratis dan tanpa komersialisasi. Jadi enggak boleh nih nanti pengusaha potong gaji atau potong THR untuk bayar vaksinasinya, enggak boleh dan saya pastikan Insya Allah itu berjalan dengan baik," ujar Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Rabu (19/5/2021).
3. Perusahaan Tak Wajib Ikut Vaksinasi Gotong Royong
Kadin mengingatkan bahwa tidak ada pemaksaan kepada perusahaan dan badan usaha untuk berpartisipasi dalam vaksinasi berbayar tersebut. Artinya, vaksinasi gotong royong hanya bersifat opsional.
4. Kadin Imbau Perusahaan Tetap Jalani Vaksinasi Gotong Royong
Meski begitu, Rosan menginginkan agar perusahaan tetap mengambil opsi vaksin berbayar. Alasannya, untuk membantu pemerintah untuk menekan biaya vaksin dan mempercepat membentuk kekebalan tubuh warga Indonesia.
Baca Juga:Â 244 Klinik dan 298 RS Disiapkan Layani Vaksinasi Gotong Royong
"Kalau mau ikut gratis silahkan kalau ringankan beban pemerintah silakan karena vaksin nga hanya sekali, bisa tiap tahun vaksin, kita selam dunia usaha punya kemampuan, masa semua beban ke pemerintah dengan (anggaran) Rp 77 triliun," tutur dia.
5. Pengusaha UMKM Ogah Ikut Vaksinasi Gotong Royong
Terkait harga vaksin, sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga industri hotel dan restoran menilai tarif vaksinasi mandiri terlalu mahal. Bahkan, tidak semua pengusaha bisa berpartisipasi dalam skema pembiayaan tersebut.