JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Namun, pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini harus diimbangi dengan manfaat yang merata.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan optimal jika merata dan inklusif. Hal ini juga yang selalu diingatkan oleh Wakil Presiden kepada dirinya dalam setiap rapat di sidang kabinet.
Baca Juga: Momen Lebaran, Ekonomi RI Bisa Tembus 8,3% pada Kuartal II 2021
“Kami percaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi tidak optimal jika tidak merata dan tidak inklusif ini selalu diingatkan oleh pak Wapres kepada saya ketika memimpin rapat dalam review beberapa sidang kabinet,” ujarnya dalam acara Inaugurasi Putra-Putri Terbaik Papua dan Penyandang Disabilitas untuk Berkarya di BUMN di Jakarta, Selasa (25/5/2021).
Menurut Erick Thohir, Wapres berpesan dalam mendorong pertumbuban ekonomk jangan sampai ada daerah atau kelompok masyarakat yang tertinggal. Oleh karena itu, lewat perusahaan BUMN, dirinya mencoba untuk mengimplementasikan hal tersebut.
“Dan beliau memesankan jangan sampai ada yang tertinggal,” ucapnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI Tumbuh 8,3% pada Kuartal II-2021
Erick mengatakan bahwa BUMN sebagai lokomotif ekonomi Indonesia tidak hanya berkomitmen dan konsisten dalam menggerakkan ekonomi nasional dan bersih-bersih BUMN saja. Tapi juga perusahaan milik negara ini didorong untuk bersih-bersih permasalahan ekonomi dan sosial yang ada di masyarakat.
“Bumn sebagai lokomotif Indonesia tidak hanya komitmen dan konsisten dalam menggerakan ekonomi nasional dan upaya transformasi dan bersih-bersih BUMN juga untuk bersih-bersih permasalahan ekonomi dan sosial yang ada di masyarakat pada umumnya yang semakin dalam akibat pandemi,” jelasnya.