MALANG - Kerajinan tas anyaman plastik dan pandan bisa menjadi peluang bisnis. Meski memiliki kesan jadul dan kerap dianggap tak modern, kerajinan ini kini disulap dengan cantik dan elegan.
Di tangan perempuan kreatif yang beralamatkan di Jalan Joyo Agung, Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, tas - tas yang kesannya jadul disulap menjadi kerajinan yang menarik dan estetik, dengan brand Fianoel.
Baca Juga: Pengrajin Sanggul Brebes, Langganan Pejabat hingga Masuk Pasar Ekspor
Karyawan Fianoel, Endang Susiowati menerangkan, proses pembuatan decoupage tidaklah sulit. Langkah pertama bahan tas anyaman yang masih polos. Lalu siapkan motif decoupage, yang ingin ditempelkan ke tas anyaman.
Selanjutnya motif decoupage tersebut dicetak ke dalam kertas tisu. Setelah itu motif tersebut ditempelkan ke tas anyaman dengan menggunakan lem. Berikutnya, proses dilanjutkan dengan merapikan motif yang sudah ditempelkan, berlanjut ke proses pengeringan sebelum masuk proses akhir yakni pernis agar hasil motif bisa lebih cerah dan bagus.
Baca Juga: Kisah Effendi, Diajak Pengusaha Tegal Kini Ekspor Sarung Tenun ke Arab
"Kami di sini membuat decoupage untuk beberapa kerajinan mulau dari tas anyaman plastik, pandan, clutch, pouch, kotak tisu hingga masker," ungkap Endang ditemui MNC Portal Indonesia, pada Selasa (25/5/2021).
Endang menambahkan produksi decoupage sendiri tidak memerlukan waktu lama. Pasalnya rumah produksi Fianoel tidak mengolah produk mentah. Tetapi bekerjasama dengan beberapa pengrajin untuk memenuhi suplai kebutuhan mereka. Produk yang sudah jadi namun masih polosan tersebut kemudian dihias dengan cara decoupage. Untuk satu hari, Endang menyebut dirinya dan beberapa karyawan lain bisa menghasilkan hingga 100 piece hiasan decoupage.
"Kalau menghias tas anyaman plastik, clutch, mini pouch itu cukup cepat. Proses yang memerlukan waktu itu untuk anyaman pandan dan kaca karena harus presisi dan dari satu sisi dulu," imbuhnya.