JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) ke-IX secara virtual. Kepala Negara mengharapkan peran Iwapi ikut memajukan perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Kita harus menghadapi pandemi ini dengan cara-cara baru, kegiatan ekonomi harus menaati protokol kesehatan. Paling terasa memang pada sektor perdagangan, yang berubah jadi perdangan online," tuturnya, dalam keterangan Iwapi, Jumat (18/6/2021).
Menurut Jokowi, situasi ini harus dimanfaatkan pengusaha wanita untuk tidak menyerah dengan keadaan. Justru, situasi saat ini hatus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Baca Juga:Â Pengusaha Wanita Banyak Terdampak Covid-19, Simak Faktanya
"Ketika harus digital, jarak fisik tidak jadi masalah. Produsen bisa jangkau konsumen sejauh ada akses internet. Kesempatan ini harus dimanfaatkan, untuk anggota Iwapi harus go digital, go nasional dan go global," ujar Presiden.
Sementara itu, Iwapi mendorong lebih dari 30 ribu anggotanya, untuk memahami dan pindah haluan ke digital marketing. Langkah ini diambil untuk menyiasati tantangan pandemi Covid-19 yang menurunkan sektor UMKM di Indonesia dan juga dunia.
"Sesuai dengan temanya yang digitalisasi, makanya, kita ngepush, karena belum semua yang melek teknologi. Kita harus pindah, moving ke digital atau online kalau mau usaha kita hidup atau jalan terus," tutur Ketua Iwapi Nita Yudi.
Baca Juga:Â RI Masuk 20 Negara dengan Jumlah Pengusaha Wanita Terbanyak
Menurutnya, dengan adanya kontraksi pandemi sebesar 0.29% di 2020, lalu masih minusnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia, sudah saatnya pelaku UMKM dan UKM wanita di Indonesia bersama-sama bangkitkan kembali perekonomian. Pengusaha wanita Indonesia, diharuskan melihat peluang dibalik tantangan, agar bisa keluar dari krisis ekonomi ini.
"Kita harus menyadari, dibalik tantangan pasti ads peluang, buktinya banyak usaha kuliner yang tumbuh di masa pandemi. Contohnya saja usaha cathering yang dikelola IWAPI, itu dalam sebulan omsetnya bisa sampai Rp1 miliar," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News