 
                
JAKARTA - Ketua DPD Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Sumatera Selatan Masayu Lela mengeluhkan para penerima bantuan dana hibah BPUM untuk UMKM sengaja diam bila menerima dana bantuan. Hal ini dicurigainya karena banyak yang memanfaatkan kisruh data ganda sehingga terjadi beberapa kali penyaluran.
"Harusnya langsung bicara bila sudah menerima dana bantuan UMKM. Tapi biasanya hanya bicara kalau belum terima. Tapi kalau sudah cair, langsung pada diam. Ini semakin beresiko karena juga ada data ganda," ujar Masayu saat dihubungi Okezone di Jakarta (22/6/2021).
Baca Juga: Anggaran Bansos Sudah Cair Rp64,91 Triliun
Dia sendiri mengkonfirmasi bantuan UMKM dari Kemenkop UKM sudah cair di wilayah Sumatera Selatan. Sebagian besar diterima oleh pelaku UMKM di kota Palembang. Sementara di daerah lainnya masih ada yang belum menerima seperti di Musi Banyuasin.
Baca Juga: Bansos Tunai Rp600.000 Cair Juni Ini, Cek Penerima di Sini
Namun dirinya juga mengkritisi proses pencairan BPUM ini yang masih bermasalah di lapangan. Salah satunya adalah tumpang tindih data yang mengajukan bantuan antara pihak pengusul dari Asosiasi, RT, Kelurahan, hingga Kades.
"Pengusulan sebaiknya cukup dari Dinas Koperasi UKM melalui pihak asosiasi yang memiliki legalitas jelas. Pihak asosiasi yang bertanggung jawab atas seluruh data anggota UMKM di Sumsel," katanya.
Menurutnya dampak dari data ganda adalah anggota Akumindo justru mendapatkan bantuan dari RT atau lurah. Sementara pihaknya sudah melakukan update dan menghimpun database anggota.
"Selain itu juga ada terlalu banyak asosiasi UMKM yang dilibatkan Dinas Koperasi daerah. Seharusnya diutamakan yang memiliki legalitas badan yang jelas supaya lebih terkoordinir. Ada banyak oknum yang ingin memanfaatkan mencari keuntungan pribadi," keluhnya.
(Feby Novalius)