JAKARTA - Virus corona kembali meningkat di Indonesia saat ini. Lonjakan kasus Covid-19 pun bakal mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Menteri Keuangan pun memprediksi ekonomi pada kuartal II masih bisa mencapai 7% dengan realisasi pada semester I tahun ini mencapai 3,3%.
Okezone pun merangkum fakta-fakta terkait laju pertumbuhan ekonomi, prediksi Sri Mulyani hingga efek Covid-19, Senin (12/7/2021):
1. Ekonomi Tahun Ini Pulih
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk semester I tahun 2020 perekonomian Indonesia menunjukkan pemulihan yang cukup baik. Meskipun pada kuartal I masih negatif tapi akan didongkrak pertumbuhan pada kuartal II ini.
Baca Juga: Sri Mulyani Pangkas Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 3,7%-4,5%
“Untuk semester yang pertama kita sudah melihat perekonomian menunjukan pemulihan yang cukup baik. Namun kuartal I yaitu yang masih pertumbuhan masih minus 0,7% diperkirakan akan terakselerasi di kuartal II,” katanya seusai Sidang Kabinet bersama Presiden Joko Widodo.
2. Ramalan Sri Mulyani
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester I 2021 akan berkisar di angka 3,1 hingga 3,3%.
Baca Juga: Asumsi Makro 2022, Pertumbuhan Ekonomi 5,2%-5,8% dan Rupiah Rp13.900-Rp14.800/USD
“Sehingga keseluruhan semester I itu pertumbuhannya adalah di 3,1 hingga 3,3. Yaitu kuartal I minus 0,7%, kuartal II kita masih memperkirakan atau memproyeksikan pertumbuhan ada di sekitar 7%. Sehingga realisasi di semester I di 3,1 hingga 3,3,” ujarnya.
3. Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Dipangkas
Sri Mulyani memangkas target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Sri Mulyani Indrawati memprediksi ekonomi 2021 hanya di kisaran 3,7% sampai 4,5%. Proyeksi ini turun dari semula yang berada di kisaran 4,3% hingga 5,3%.
"Overall growth (secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi) 2021 ada di 3,7% -4,5%, karena pada kuartal I-2021 tumbuhnya minus 0,7%," ujar Sri Mulyani.