Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Fakta Vaksin Covid-19 Berbayar di Kimia Farma Ditunda

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 12 Juli 2021 |13:28 WIB
3 Fakta Vaksin Covid-19 Berbayar di Kimia Farma Ditunda
Kimia Farma Tunda Pelayanan Vaksin Gotong Royong Individu. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk menunda pelaksanaan vaksinasi gotong royong individu, yang semestinya dilaksanakan pada hari ini. Adapun vaksin yang digunakan Sinopharm.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro mengungkapkan, alasan penundaan karena manajemen ingin memperpanjang masa sosialisasi vaksinasi gotong royong individu dan pengaturan pendaftaran calon peserta.

Adapun MNC Portal Indonesia merangkum tiga fakta yang terkait erat dengan penundaan vaksinasi gotong royong individu.

1. Pembahasan Tanpa Pelibatan DPR

Kementerian BUMN selaku pemegang saham Holding BUMN Farmasi dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selaku regulator pelaksanaan vaksinasi gotong royong individu belum memberi pernyataan resmi terkait penundaan vaksinasi gotong royong.

Baca Juga: Harga Vaksin Covid-19 Rp879.140, Kimia Farma: Tak Ada Komersialisasi

Meski begitu, saat ini Komisi IX DPR tengah melakukan pemanggilan terhadap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan manajemen Kimia Farma terkait pelaksanaan program herd immunity bagi masyarakat tersebut.

Pemanggilan tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh melalui akun media sosial (Twitter) @ninikwafiroh.

"Soal Vaksin Berbayar Kimia Farma, Komisi IX @DPR_RI Bakal Panggil Menkes @Kemenkes RI," tulis Nihayatul dikutip, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Berbayar, Kimia Farma Siapkan 42 Ribu Dosis

2. Vaksinasi Gotong Royong Individu Dituduh Komersialisasi

Sejumlah warga net menuding program vaksinasi yang digelar Kimia Farma adalah bentuk bisnis perusahaan pelat merah tersebut. Pernyataan tersebut membanjiri postingan kunjungan Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, saat mengunjungi klinik Kimia Farma di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, yang diunggah Kementerian BUMN di laman resmi Instagram.

"Jangan berbisnis dengan rakyat," komentar salah satu warga net @saiful.nf. kemudian komentar lain datang dari @riza_elfian "kan sudah saya katakan, ujungnya bisnis. Dan sambilan buat nutup hutang dan bunga,".

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement