JAKARTA- Budidaya lobster air laut tentu beda dengan budidaya lobster air tawar. Tentu saja karena hidupnya di air laut atau beda habitatnya.
Budidaya lobster air laut pun dinilai lebih menguntungkan karena di pasaran, lobster air laut harganya lebih mahal dibanding lobster air tawar. Hal ini karena cara budidayanya yang berbeda dengan lobster air tawar serta kandungan gizinya lebih baik dibanding dengan lobster jenis lainnya. Inilah yang membuat budidaya lobster air laut sangat diminati.
Salah satu pelaku budidaya lobster air laut ini adalah Toby yang mengaku menjalankan usaha ini sejak lima tahun terakhir. Dirinya mengaku mengembangkan usaha ini di Bali.
Baca Juga:Â Bisnis Kerupuk Ikan Laut
Umumnya terdapat pilihan media budidaya yaitu dengan menggunakan keramba ataupun kolam apung dengan menggunakan jala. Tapi dirinya menyarankan media keramba apung tanam jauh lebih efisien. Karena itulah dia mengembangkan keramba apung yang terletak di perairan laut sekitar Bali.
Dia membagikan tips-tips kunci dalam budidaya lobster air laut berdasarkan pengalamannya. Walaupun budidaya lobster air laut secara teknis sangat rumit bila dijabarkan seluruhnya, namun dia dengan rendah hati mengatakan kesulitan itu relatif. Semua akan terasa mudah bila tekniknya sudah dipahami. Sehingga menurutnya baik lobster air tawar ataupun air laut sama-sama menantang.
Menurutnya tips pertama budidaya lobster air laut adalah harus memperhatikan kondisi perairan dimana lokasi keramba tersebut dikembangkan. Faktor cuaca jadi masalah terbesar yang harus diperhatikan. Dia mengatakan salah satu lokasi perairan yang ideal untuk budidaya lobster air laut berada di Nusa Tenggara Timur. Karena sepanjang tahun perairan di sana relatif tenang.
Baca Juga:Â Muda dan Sukses, Kisah Pria 36 Tahun Bangun Bursa Kripto Terbesar
Sementara di Bali sendiri menurutnya ada risiko faktor cuaca di bulan April hingga Juni. Di bulan tersebut angin cenderung kencang sehingga membuat ombak tinggi. Dengan ombak besar tersebut akan berpengaruh pada kadar garam yang otomatis berkurang.
Dalam mengatasi faktor cuaca tersebut dirinya menggunakan strategi khusus. Risikonya diperkecil dengan memakai teknik pemindahan ke kolam di darat. Caranya dengan menciptakan kolam untuk ekosistem buatan. Kuncinya ada pada ketersediaan plankton dan simulasi air yang keluar masuk. Jadi tujuannya menghilangkan guncangan ombak tapi tetap ada arus. Selain itu juga harus menciptakan plankton tetap ada sebagai sumber makanan.
Nantinya lobster akan dipindahkan dari keramba ke kolam darat bila kondisi tidak bagus atau ombak sedang tinggi. Lalu lobster akan dikembalikan ke keramba bila kondisi cuaca membaik atau tenang. Bagaimanapun, menurutnya lobster air laut harus dikembalikan ke keramba karena itulah ekosistem terbaiknya. Lagipula secara biaya di keramba akan lebih murah.