JAKARTA - Presiden AS Joe Biden mencairkan program bulanan untuk membantu orang tua dan anak-anak di Amerika Serikat. Program anti-kemiskinan ini terbesar dalam setengah abad di AS.
Departemen Keuangan AS mengatakan, uang itu akan dikirim ke rekening bank sekitar 39 juta rumah tangga yang mencakup 88% anak-anak dan secara keseluruhan mewakili sekitar 60 juta anak.
Di bawah program ini, keluarga-keluarga akan menerima hingga USD300 per bulan atau setara Rp4,3 juta untuk setiap anak di bawah usia enam tahun dan tunjangan bulanan USD250 atau setara Rp3,6 juta untuk setiap anak berusia enam tahun ke atas. Demikian dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (16/7/2021).
Baca Juga:Â Paket Infrastruktur Joe Biden Rp17.280 Triliun Dijegal?
Untuk saat ini, pembayaran akan diperpanjang selama enam bulan, hingga akhir 2021, meskipun Biden dan rekan-rekannya dari Partai Demokrat di Kongres berharap untuk memperpanjang tunjangan ini sebagai bagian dari paket langkah-langkah jaring pengaman sosial yang ingin mereka terapkan.
Program ini mendapat tentangan dari anggota Partai Republik di kongres. Jika diperpanjang, program ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar USD120 miliar per tahun.
Partai Republik mengatakan inisiatif Biden terlalu mahal dan menolak seruannya untuk menaikkan pajak pada perusahaan dan orang Amerika terkaya untuk membiayainya.
Baca Juga:Â Anggaran Infrastruktur AS Rp13 Ribu Triliun Disetujui Parlemen
Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris‬ dalam rapat dengan kelompok bipartisan gubernur negara bagian AS, untuk membahas tentang pembangunan infrastruktur, di Gedung Putih, Washington.
Pejabat Gedung Putih mengatakan tunjangan itu bisa mengangkat jutaan keluarga keluar dari kemiskinan dan meningkatkan gizi dan kesehatan mental anak-anak. Beberapa sejarawan membandingkannya dengan tunjangan yang diberikan pada 1960-an di bawah program Perang Melawan Kemiskinan Presiden Lyndon Johnson.
Tetapi para pengecam anggaran baru ini mengatakan sebagian tunjangan itu bisa dikikis oleh kenaikan harga konsumen AS, yang menurut pemerintah naik dengan kecepatan tahunan 5,4% pada bulan Juni. Pembuat kebijakan keuangan mengatakan tingkat inflasi AS bisa tetap tinggi selama berbulan-bulan sebelum kembali turun, sementara ekonomi terbesar dunia ini pulih dari pandemi virus corona.
Sebagian ekonom mengatakan dana yang dipompa ke ekonomi AS bisa membantu memicu pemulihan yang terlalu cepat, yang mengarah pada kenaikan harga konsumen lebih lanjut.
Follow Berita Okezone di Google News