JAKARTA - Pertumbuhan bisnis PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan terus tumbuh, khususnya dari segi pendapatan berulang. Pasalnya, perseroan mengantungi kontrak baru seiring dengan langkah PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Chiyoda International Indonesia (PTCII) resmi menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) senilai US$ 2,7 miliar untuk membangun pabrik smelter tembaga dan Precious Metal Refinery di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) milik AKRA.
Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, smelter akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan berulang AKR Corporindo selaku pemegang saham mayoritas JIIPE. “Pendapatan sewa akan dihasilkan dari 103 ha lahan untuk smelter dan 40-50 hektare (ha) lainnya untuk area laydown. Ini akan menghasilkan recurring income lebih lanjut dari fasilitas pelabuhan, listrik, gas, air, dan pengolahan air limbah,” ujarnya, Senin (19/7/2021).
Baca Juga: Induk Usaha HM Sampoerna Akuisisi Produsen Obat Rp12 Triliun
Disampaikannya, kontrak EPC antara Freeport Indonesia dan Chiyoda International Indonesia meliputi smelter dengan kapasitas 1,7 juta ton konsentrat per tahun dan Precious Metal Refinery. Ini akan menjadi salah satu kapasitas smelter terbesar di dunia. Ini akan menarik investor ke JIIPE dari industri terkait untuk membangun Supply Chain Eco-System untuk baterai, motor, dan kabel kendaraan listrik.
Baca Juga: Peningkatan Perlindungan Investor Melalui Efek dalam Pemantauan Khusus
AKR Corporindo, lanjut Haryanto, mengaku optimistis pendapatan perseroan tahun ini akan lebih meningkat didorong kontribusi usaha baru, salah satunya dari kawasan industri JIIPE. AKR Corporindo tercatat memiliki 60% saham di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik JIIPE tersebut, sedangkan 40% sisanya oleh Pelindo III.