JAKARTA - Sembilan anak usaha BUMN pariwisata membidik layanan terintegrasi di bandara. Seperti personal assistance, baggage delivery, parkir inap, lounge, hingga hospitality.
Menurut Direktur Project Management Office (PMO) Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung Edwin Hidayat Abdullah, layanan terintegrasi yang digodok berbasis teknologi informasi.
Saat ini, penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kerjasama Usaha Pada Sub Cluster Customer Experience pun sudah dilakukan.
Baca Juga: Harapan Besar Jokowi pada Bandara Jenderal Soedirman
"Melalui layanan terintegrasi yang berbasis teknologi informasi kami harapkan layanan di bandara dapat semakin baik dan lancar di tengah pandemi," ujar Edwin, Selasa (27/7/2021).
Keberadaan layanan integrasi, kata dia, calon penumpang pesawat bisa merencanakan layanan apa saja yang dibutuhkan. Kemudian, memperkecil potensi antrian di terminal penumpang, memperluas layanan touchless, hingga mempermuda calon penumpang mendapatkan layanan.
Dia mencontohkan, dengan satu langkah pemesanan maka pelaku perjalanan bisa me-reservasi parkir inap di bandara PT Angkasa Pura II (Persero).
Baca Juga: Viral Antrean Penumpang di Bandara Soetta, AP II Harus Digital Minded
"Kemudian mendapatkan asistensi personal dan lounge di bandara AP II, menginap di hotel yang dikelola AP I, serta mendapatkan jasa pengiriman bagasi dari Garuda Indonesia," katanya.
Diharapkan layanan ini juga dapat meningkatkan daya saing sektor penerbangan dan pariwisata di Indonesia. Adapun sembilan perusahaan yang melakukan kerja sama tersebut diantaranya:
1. PT Angkasa Pura Suports, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero)
2. PT Angkasa Pura Solusi, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)
3. PT Aero Systems Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero)
4. PT Angkasa Pura Hotel, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero)
5. PT Gapura Angkasa, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)