Di sisi lain, Tunas Baru Lampung dikabarkan tengah menyiapkan rencana penerbitan surat utang global hingga USD 400 juta untuk membiayai kembali surat utang. Namun, pihaknya belum bisa mengungkapkan secara rinci jadwal penerbitan global bond tersebut. Berdasarkan prospektus, perseroan berniat membeli kembali global bond lama senilai USD 250 juta yang jatuh tempo 2023.
Selain itu, perseroan berencana melunasi obligasi berkelanjutan I senilai Rp 1,5 triliun yang jatuh tempo 2023 dan 2025. Perseroan menargetkan global bond teranyar memiliki jangka waktu lima tahun. Sementara, indikasi tingkat suku bunga terbaik bagi perseroan dalam rentang 6%-8%. Kepastian mengenai tingkat suku bunga akan ditentukan saat bookbuilding. Hal ini dengan menimbang tingkat suku bunga di pasar yang merupakan beban bunga yang bisa mendukung kegiatan operasional Tunas Baru.
(Dani Jumadil Akhir)