JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai riset, inovasi dan teknologi memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi berkelanjutan.
Pemerintah pun mendorong riset ekonomi hijau, mempercepat komersialisasi hasil riset dan inovasi, serta meningkatkan kemampuan teknologi informasi.
Baca Juga:Â Industri Sawit Serap Jutaan Pekerja, Menaker Ingin Pekerja-Pengusaha Harmonis
Airlangga mengungkapkan, riset ekonomi hijau melalui kegiatan pengembangan bahan bakar hijau (green fuel) dengan B30 berhasil mendongkrak harga kelapa sawit hingga tingkat tertinggi.
“Dengan pencapaian ini kita bisa dorong lebih lagi untuk ekspor kita, di mana ekspor saat pandemi Covid-19 juga masih bisa mencapai sekitar USD20 billion dan ini tidak turun selama pandemi,” katanya dalam diskusi virtual, Senin (23/8/2021).
Baca Juga:Â Potensi Kelapa Sawit, Menko Airlangga: Seharusnya Indonesia Sudah Menjadi Price Leader
Tak kalah pentingnya, dia menyampaikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada periode ini mencapai Rp1.800-2.000 per kilogram.
“Sebelumnya di tahun 2019 yang lalu harganya hanya Rp1.000. Dengan demikian kebijakan menerapkan B30 ini bisa mendorong kekuatan kita di sektor energi,” tambahnya.