Abdul Abiad, Direktur Divisi Penelitian Makroekonomi ADB, mencatat dalam sebuah media briefing bahwa masalah utang pengembang properti China Evergrande, yang telah mengguncang pasar global, “memerlukan pemantauan yang cermat.”
“Perumahan adalah komponen penting dari ekonomi China. Jika sektor properti terkena dampaknya, itu bisa berdampak pada ekonomi China secara lebih luas,” kata Abiad.
Tetapi jika gagal bayar, Abiad mengatakan penyangga modal sistem perbankan China “cukup kuat untuk menyerap kejutan bahkan dari ukuran Evergrande”.
ADB juga mempertahankan prospek pertumbuhannya untuk India pada 10,0% tahun ini dan 7,5% tahun depan.
Wabah baru varian Delta berdampak pada ekonomi Asia Tenggara, dengan kawasan ini sekarang diproyeksikan tumbuh lebih lambat 3,1% tahun ini dari perkiraan Juli ADB sebesar 4,0%, dengan Myanmar yang dilanda perselisihan menderita penurunan lebih dalam 18,4%.
Langkah-langkah kebijakan seharusnya tidak hanya fokus pada penahanan dan vaksinasi, tetapi reorientasi sektor ekonomi untuk beradaptasi dengan normal baru setelah pandemi mereda untuk memulai pemulihan, kata Zveglich.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)