Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Biaya Bengkak, Intip Proposal Kereta Cepat Made in China Vs Jepang

Azhfar Muhammad , Jurnalis-Minggu, 17 Oktober 2021 |17:39 WIB
Biaya Bengkak, Intip Proposal Kereta Cepat <i>Made in</i> China Vs Jepang
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Foto: Okezone)
A
A
A

Sebelumnya, Pemerintah menyebut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membengkak sekitar USD1,6 miliar atau setara Rp22,58 triliun (kurs Rp14.117 per dolar AS).

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung pertama kali diajukan Jepang dengan nilai investasi mencapai USD6,2 miliar, di mana 75 persennya dibiayai oleh Jepang berupa pinjaman bertenor 40 tahun dengan bunga 0,1 persen per tahun. Biaya pembangunan dipatok USD6 miliar atau sekitar Rp85,2 triliun.

Tapi saat ini biaya pembangunan sudah menyentuh USD7,97 miliar atau sebesar Rp113,1 triliun.

Dari informasi yang dihimpun dari Staf Khusus Bidang Komunikasi Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi sorotan setelah adanya laporan dari lembaga riset AS AidData yang menyebut pembangunan menggunakan hidden debt yang sistemnya menggunakan skema business to business.

Pada awalnya China menawarkan pinjaman USD5,5 miliar lebih murah dari penawaran Jepang. Bahkan dengan jangka waktu 50 tahun dengan bunga 2% per tahun.

Kemudian China juga menawarkan skema investasi 40% di bawah kepemilikan China dan 60% kepemilikan lokal. Hal inilah yang membentuk konsorsium BUMN PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement