4. Krisis Satu, Krisis Semua
Tak cuma dihadang gagal panen kopi karena krisis air selama bertahun-tahun, Brasil juga kini mengalami krisis listrik lantaran sebagian besar energi listrik negara itu berasal dari pembangkit listrik tenaga air dari bendungan.
Krisis air ini dinilai membawa dampak langsung pada pasokan energi Brasil. Seiring melonjaknya biaya energi, otoritas Brasil pun meminta warganya untuk membatasi penggunaan listrik demi menghindari penjatahan.
5. Warganya Terancam Soal Kesehatan dan Hadapi kemiskinan
Di Nigeria, pasokan Liquefied Natural Gas (LNG) yang digunakan untuk memasak mulai berkurang. Padahal, negara itu memiliki cadangan gas bumi terbesar di Afrika. Krisis ini disebabkan harga LNG yang melonjak 6% antara April dan Juli, membuatnya tak bisa dibeli oleh kebanyakan warga Nigeria.
Sebagai akibatnya, rumah tangga dan usaha beralih ke arang atau kayu untuk memasak. Para pakar memperingatkan bahwa kekurangan pasokan ini akan berimplikasi pada kesehatan dan lingkungan, seiring dengan banyaknya warga yang beralih ke bahan bakar alternatif yang lebih murah, tapi berbahaya.
Sementara itu, warga Lebanon terancam menghadapi kemiskinan karena krisis ekonomi selama 18 bulan terakhir. Belakangan ini pun, muncul kekhawatiran tentang adanya kekurangan pasokan air, obat-obatan dan bahan bakar.
Perekonomian Lebanon sudah bermasalah sebelum Covid-19 melanda, tetapi pandemi memperburuk keadaan. Pada Agustus, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Lebanon, Najat Rochd mengatakan, dia "sangat prihatin dengan dampak krisis bahan bakar pada akses ke perawatan kesehatan dan pasokan air bagi jutaan orang di Lebanon".
(Dani Jumadil Akhir)