JAKARTA - Indonesia dijanjikan investasi oleh beberapa negara. Menteri BUMN Erick Thohir menilai minat investasi muncul karena kepercayaan dunia internasional terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat positif.
Untuk itu, Erick meminta perusahaan pelat merah harus merespon dengan penuh tanggung jawab. Rencana sejumlah negara berinvestasi untuk mengembangkan sekaligus mengakselerasi green economy atau ekonomi hijau di Indonesia akan menjadi tantangan bagi BUMN.
Baca Juga: Presidensi G20, Indonesia Buka Banyak Peluang Investasi
Penekanan itu disampaikan Erick seusai menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26, Glasgow, Skotlandia, Senin kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Johnson sepakat meningkatkan kerja sama antar kedua negara, terutama di bidang ekonomi hijau. Bila Presiden menekankan pada investasi hijau dan teknologi sebagai kunci transisi ekonomi hijau, maka PM Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi berupa kredit ekspor yang dapat digunakan untuk transisi ekonomi hijau.
Baca Juga: Dampingi Presiden Jokowi Temui Joe Biden, Menko Luhut: Saya Bangga
"Itu peluang yang harus ditangkap sehingga transformasi yang dijalankan BUMN harus menjunjung prinsip transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau," ujar Erick, Rabu (3/11/2021).
Dia berharap BUMN di sektor energi, seperti PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan industri minerba bisa merespon dan menjalankan transformasi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.