Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Utang Garuda Indonesia Membengkak Jadi Rp100 Triliun, Ini Biang Keroknya

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Jum'at, 05 November 2021 |14:16 WIB
Utang Garuda Indonesia Membengkak Jadi Rp100 Triliun, Ini Biang Keroknya
Garuda Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Utang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencapai USD 7 miliar atau setara Rp100,5 triliun (kurs Rp14.334 per USD).

Nilai itu membengkak dari angka sebelumnya yakni Rp70 triliun.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas terus mengambil langkah penyelamatan, salah satunya melalui skema restrukturisasi dengan para kreditur hingga lessor. Meski demikian, belum diketahui secara pasti hasil negosiasi tersebut.

Pemegang saham pun menetapkan jangka waktu restrukturisasi utang emiten dengan kode saham GIAA itu hingga kuartal II-2022. Bila, restrukturisasi tak berjalan baik, maka opsi pailit akan ditempuh.

Baca Juga: Utang Garuda Bengkak Jadi Rp100 Triliun, Erick Thohir: Kita Tak Bisa Tinggal Diam

Lantas, apa penyebab utang Garuda membengkak jadi Rp100,5 triliun? Berikut ulasannya, Jakarta, Jumat (5/11/2021).

1. Biaya Sewa Pesawat

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut utang jumbo itu lantaran biaya sewa (leasing cost) yang terlalu mahal. Tercatat, biaya sewa Garuda mencapai 26 persen atau tertinggi di dunia. Namun, Erick enggan merinci nilai pengadaan setiap pesawat yang dilakukan manajemen emiten sebelumnya.

Mengacu pengakuan mantan Komisaris Garuda Indonesia, Peter Gontha, salah satu harga sewa pesawat jenis Boeing 777 di pasar mencapai USD750.000 atau setara Rp10,6 miliar per bulan. Namun, manajemen sebelumnya berani membayar di angka USD1,4 juta atau Rp 19,8 miliar per bulan.

Sementara, VP Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia Mitra Pirant menyebut, harga sewa pesawat Garuda Indonesia tergantung harga pasar saat pesawat diakuisisi.

Dimana, harga sewa pesawat mempertimbangkan jangka waktu sewa, tahun pembuatan, dan konfigurasi pesawat. Dengan begitu, terjadi perbedaan signifikan antara harga sewa tahun-tahun sebelumnya dengan harga sewa saat ini.

Harga sewa pesawat di pasar pun akan mengalami penurunan atau tercatat dinamis. Hal ini tergantung pada usia pesawat, kondisi pasar, dan kondisi teknis pesawat.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement