JAKARTA - Presidensi G20 tahun 2022 akan menyoroti pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Presidensi G20 tahun 2022 akan diselenggarakan di Indonesia.
“Ini salah satu sorotan paling penting dari G20 di bawah Presidensi Indonesia, bagaimana koordinasi global dapat terus terjalin untuk memulihkan ekonomi yang tidak sinkron di tengah kebijakan yang berbeda,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kamis (11/11/2021).
Baca Juga: Presidensi G20, Dunia Akan Pantau Pemulihan Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani menjelaskan pandemi COVID-19 telah menyebabkan hilangnya nyawa manusia secara dramatis di seluruh dunia serta menghadirkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi kesehatan dan ekonomi global.
Dia mengatakan sebanyak lebih dari 10 juta orang sekarang mengalami kemunduran yakni berada di bawah garis kemiskinan yang ekstrem serta jutaan perusahaan dan perusahaan berhenti berbisnis.
Hal itu menguji G20 untuk merespon agar dunia bisa pulih bersama mengingat semua negara di dunia telah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk menyelamatkan nyawa dan ekonomi.
Baca Juga: Berbagai Negara Janjikan Investasi, Erick Thohir: Peluang Ini Harus Ditangkap
“Ini tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya baik di sisi fiskal, sisi moneter maupun sisi regulasi untuk mendukung individu dan bisnis,” ujarnya.
Beberapa negara bahkan telah merespons dengan stimulus yang hampir 10 kali lipat jika dibandingkan dengan krisis keuangan global lainnya.
Di sisi lain, Sri Mulyani menuturkan pemulihan yang terjadi ini ternyata tidak seimbang karena negara-negara maju menunjukkan pemulihan yang jauh lebih cepat sedangkan beberapa negara berpenghasilan rendah tertinggal.