Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Hanya PCR, Erick Thohir Dituduh Ambil Untung dari Vaksin Rp2,6 Triliun

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 15 November 2021 |11:14 WIB
Tak Hanya PCR, Erick Thohir Dituduh Ambil Untung dari Vaksin Rp2,6 Triliun
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Okezone/BUMN)
A
A
A

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pihaknya tak sekali menerima tuduhan memperkaya diri sendiri melalui bisnis di sektor kesehatan dan farmasi saat pandemi Covid-19 di dalam negeri.

Selain diisukan ikut berbisnis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Erick juga difitnah memperoleh keuntungan melalui pengadaan vaksin jenis Sinovac. Adapun nilai keuntungan dari bisnis vaksin Covid-19 yang dituduhkan mencapai Rp 2,6 triliun.

Dia mengaku geram, saat pemerintah melalui Holding BUMN Farmasi mengupayakan kerja sama dengan sejumlah produsen global untuk memperoleh vaksin Covid-19 bagi masyarakat luas, pemerintah justru dituduh menguntungkan diri sendiri.

Baca Juga: Bantah Terlibat Bisnis PCR, Erick Thohir Tak Tahu Pendirian GSI

"Pada saat di awal-awal (Covid-19), kita ditugaskan Bapak Presiden (Joko Widodo) membawa vaksin 260 juta dari China, 100 juta dari negara lain. Saya tetap tertuduh, bahwa Erick thohir dengan keluarga ada keuntungan vaksin Rp 2,6 triliun," ujar Erick, Senin (15/11/2021).

Baca Juga: Soal Tuduhan Bisnis PCR, Erick Thohir: Pejabat Publik Punya Risiko Difitnah

Menurutnya, tuduhan yang disampaikan kelompok kecil tertentu dan di bingkai (framing) media massa seolah menjadi satu kebenaran, sangat membahayakan kedaulatan bangsa. Pasalnya, pemerintah bekerja untuk kepentingan masyarakat, namun muncul kecurigaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

"Dan ini yang bahaya. Ketika kita semua di framing, orang yang membantu, memakai yayasan, membangun rumah Sakit, membangun sekolah, swasta, asing, pemerintah hanya terdikotomi hanya gara-gara dipikir menguntungkan diri sendiri, bahaya negara kita," katanya.

Erick berharap dalam iklim demokrasi dan terjadi pandemi saat ini, seluruh elemen bisa mengambil langkah-langkah responsif yang baik agar bisa keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi.

"Saya sangat berharap tadi, bahwa kita harus menjadi yang responsif. Tetapi responsible, responsif dalam segala kegiatan yang hari ini terjadi, apalagi dalam segi kemanusiaan harus cepat. Tetapi kita juga responsible dengan menjaga semua ini dalam bisnis proses yang baik," tutup dia.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement