JAKARTA - Bank Indonesia mencatat bahwa pemulihan ekonomi dunia sesuai prakiraan, meskipun dibayangi gangguan rantai pasok dan keterbatasan energi.
"Pada triwulan III 2021 pertumbuhan ekonomi di berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Jepang melambat akibat kenaikan kasus varian delta Covid-19, serta gangguan rantai pasok dan energi. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di Eropa tetap tinggi didorong oleh pembukaan ekonomi yang semakin luas," ujar Perry secara virtual di Jakarta, Kamis(18/11/2021).
Baca Juga:Â Bank Indonesia-Central Bank of the United Arab Emirates Teken Perjanjian Kerjasama
Dia mengatakan bahwa memasuki triwulan IV 2021, pemulihan ekonomi global diprakirakan terus berlangsung. Hal ini dikonfirmasi oleh berbagai indikator dini pada Oktober 2021, seperti Purchasing Managers' Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel, termasuk mulai berkurangnya keterbatasan energi di China.
Baca Juga:Â BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan 3,5%
"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2021 sekitar 5,7% dan tetap baik pada 2022. Kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia masih berlanjut, sehingga menopang prospek ekspor negara berkembang," jelasnya.