Lebih jauh, implementasi strategi restrukturisasi dan lean juga berdampak baik terhadap beban pokok penjualan yang turun sebesar 42,30% yoy, beban keuangan mengecil 39,80%, serta beban lainnya bersih terpangkas pada level 44,50% yoy.
“Kinerja ini menunjukkan tren membaik pada core business perseroan. Walau dihadapkan dengan second wave pandemi Covid-19 dan keterbatasan likuiditas,” terang Destiawan.
Sedangkan dari sisi pendapatan usaha hingga kuartal III-202, Waskita membukukan sebesar Rp7,13 triliun atau menyusut sekitar 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,7 triliun. Perolehan pendapatan tersebut setara dengan 32,37% dari pendapatan usaha Waskita sebelum Covid-19.
“Hingga akhir 2021, manajamen masih terus berupaya menjaga kesehatan keuangan dengan mengurangi kerugian secara signifikan dibandingkan periode 2020,” tutur Destiawan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)