JAKARTA - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan PT MNC Investama Tbk (BHIT) untuk mengakuisisi 99,33% saham PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan induk dari sembilan perusahaan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
IUP yang dimiliki BCR antara lain PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC), sudah dalam tahap produksi, dengan perkiraan produksi sebesar 2,5 juta metrik ton tahun ini. Sedangkan PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) akan mulai memproduksi batubara pada 2022. Lima IUP lainnya, PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) akan mulai beroperasi dalam satu atau dua tahun mendatang.
Baca Juga:Â IATA Pastikan Operasional Tetap Berjalan di Tengah Covid-19
Adapun total luas area pertambangan untuk sembilan IUP tersebut adalah 74.004 Ha. Estimasi total sumber daya BSPC dan PMC yaitu sebesar 130,7 juta MT dan 76,9 juta MT dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3 juta MT dan 54,8 juta MT. Kisaran GAR BSPC dan PMC adalah 2.800 – 3.600 kkal/kg. Berdasarkan data internal BCR, tujuh IUP lainnya memiliki estimasi total sumber daya hingga lebih dari 1,4 miliar MT.
Valuasi gabungan 100% BSPC dan 53,84% PMC dari KJPP Kusnanto & Rekan adalah USD 181,9 juta. IATA dan BHIT menyepakati harga transaksi pembelian 99,33% BCR sebesar USD 140 juta, 23% lebih rendah dari valuasi BSPC dan PMC. Adapun harga pembelian sebesar USD 140 juta ini sudah mencakup tujuh IUP lainnya yang telah dijelaskan di atas.
Baca Juga:Â IATA Gelar RUPSLB, Pemegang Saham Setujui Rights Issue
Hingga akhir tahun 2021, pendapatan BCR diperkirakan mencapai USD74,8 juta dengan EBITDA USD33 juta. BCR akan meningkatkan produksinya menjadi 8 juta metrik ton pada 2022 dan 12 juta metrik ton pada 2023. BCR juga memiliki infrastruktur pendukung seperti dermaga dan jalan angkut sepanjang 12 km.