JAKARTA – Intel berencana membangun pabrik pengemasan dan pengujian chip di Malaysia. Rencana tersebut membutuhkan dana investasi sebesar USD7 miliar atau sekitar Rp100,1 triliun dan akan menciptakan 9.000 lowongan pekerjaan.
Dilansir dari CNBC, Kamis (16/12/2021). Kepala Eksekutif Pat Gelsinger, mengungkapkan pembangunan pabrik baru dengan tujuan memperluas produksi di negara Malaysia sekaligus menyusul kekurangan semikonduktor global.
“Fasilitas pengemasan canggih baru di Malaysia diharapkan mulai berproduksi pada 2024,” ujarnya.
Baca Juga:Â BUMN Manufaktur Buka Lowongan Kerja, Cek Syaratnya
Pembangunan pabrik di Negeri Jiran tersebut karena industri chip Malaysia dinilai telah menyumbang sekitar sepersepuluh dari perdagangan global, atau senilai USD20 miliar (Rp286 triliun).
Dan pemerintah Malaysia mengharapkan, dari investasi 30 miliar ringgit (Rp100,1 triliun) dapat menciptakan lebih dari 4.000 pekerjaan Intel dan lebih dari 5.000 pekerjaan konstruksi untuk negaranya.
“Upaya ini memang tepat waktu mengingat permintaan global yang bullish didorong oleh kekurangan chip dan potensi tantangan yang timbul dari pemulihan pandemi secara global,” kata Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Mohamed Azmin Ali.
Baca Juga:Â JNE PHK Pegawai dan Putus Hubungan Mitra Usai Lowongan Kerja Kurir Wajib Agama Islam
Kekurangan chip semikonduktor secara global ini dikarenakan pandemi di dunia. Akibatnya perusahaan mobil memangkas jumlah produksi dan terjadinya penundaan di perusahaan smartphone termasuk Apple.