Daftar BUMN yang Terlilit Utang Rp1.682 Triliun
Pertama, PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Per September 2020, total liabilitas atau utang yang harus dibayarkan WSKT sebesar Rp91,86 triliun, terdiri dari utang jangka pendek Rp38,79 triliun dan utang jangka panjang Rp53,07 triliun.
Untuk mengurangi utang, manajemen WSKT berencana menjual sembilan ruas tol pada tahun ini. Tol-tol tersebut tersebar di Jabodetabek hingga Sumatra. Sembilan ruas tol itu masing-masingnya, tiga di Jabodetabek, satu di Jawa Barat, dua di Sumatra, dua bagian dari Trans Jawa, dan satu di Jawa Timur.
Total panjang tol mencapai lebih dari 480 kilometer. Seluruh ruas tersebut akan dilepas dengan nilai sekitar Rp10-Rp11 triliun.
Kedua, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III, dimana, utang perseroan mencapai Rp45,3 triliun. Sumber utang berasal dari 23 bank sebesar Rp41,2 triliun dan sisanya dalam bentuk surat utang.
Ketiga, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Sejak 2020, KAI memiliki utang sebesar Rp 15,5 triliun. Utang ini beragam, dari utang Rp 1,5 triliun untuk modal kerja, obligasi senilai Rp 4 triliun, utang jangka panjang Rp 10 triliun.
Keempat, PT Garuda Indonesia (Persero) mencatat total utang perusahan per 1 Juli 2020 mencapai USD2,21 miliar atau setara Rp32 triliun (Rp14.450 per USD). Utang tersebut terdiri dari utang usaha dan pajak senilai USD905 juta dan pinjaman bank sebesar USDp1,313 miliar.