JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat seharian pada awal perdagangan 2022. Penguatan IHSG ini dipercayai ada sentimen January Effect.
IHSG sudah bergerak sideways sejak Oktober 2021. Kemudian, pada akhir Desember keluar dari zona 6.500.
"Nah sekarang penutupan di 6.665 kurang 35 poin lagi untuk menuju ke 6.700. Melihat gejala seperti ini maka kita memang berharap terjadinya lagi January Effect, jadi sudah 2 tahun berturut-turut tidak ada January Effect, tapi saya percaya ada January Effect untuk tahun 2022 ini," ujar CEO dan Founder ARA Hunter Hendra Martono dalam 2nd Session Closing IDX, Senin (3/1/2022).
Baca Juga: Perdagangan Saham Awal 2022, IHSG Hari Ini Ditutup Menguat 1,27% ke 6.665
Jika melihat kondisi tahun 2021, Hendra menuturkan masih ada peluang reli Santa Claus. "Karena di Desember IHSG naik 0,73 jadi walaupun itu yang datang mungkin cuma topinya aja, itu masih ada, terjadi tapi ngga signifikan," katanya.
Menurut Hendra, justru yang terjadi adalah ketika Desember terjadi Window Dressing akan diikuti Januari-nya itu adalah pada saham-saham non LQ. Selama 10 tahun, tidak melalui January Effect 4 kali. Dengan pola seperti itu, Hendra melihat dengan yang terjadi hari ini kemungkinan Januari Effect akan terjadi.