JAKARTA - Kementerian ESDM melakukan pembenahan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri di masa mendatang. Salah satu kebijakan strategis yang ditempuh dengan menetapkan target produksi minyak bumi 1 juta barrel oil per day (bopd) dan gas bumi 12 billion standard cubic feet per day (bscfd).
"Kita sudah menyusun peta jalan (road map) menuju ke sana. Beberapa strategi tengah dijalankan," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan resmi, Kamis (13/1/2022).
Baca Juga:Â Tak Disangka! Pengeboran Sumur Minyak Ilegal Capai 10.000 Barel per Hari
Adapun beberapa startegi yang dimaksud adalah optimalisasi produksi lapangan eksisting, transformasi resources to production, mempercepat teknologi untuk chemical Enhanced Oil Recovery (EOR), dan eksplorasi secara masif untuk penemuan besar.
"Ini harus didukung kebijakan baru terkait dengan fiskal migas agar menjadi menarik buat investor migas," jelas Arifin.
Baca Juga:Â Pengeboran 4 Sumur Blok Tungkal Ditargetkan Selesai Mei 2022
Secara khusus, Arifin menjelaskan saat ini pemerintah telah mengimplementasikan fleksibilitas kontrak migas baik berupa skema gross split maupun cost recovery guna meningkatkan nilai investasi di hulu migas.
Di samping itu, Kementerian ESDM juga melakukan perbaikan Term & Conditions (T&C) kontrak lelang blok migas baru melalui bonus tandatangan bidable, split kontraktor hingga 50%, DMO price 100%, tidak ada ceiling cost, kredit investasi, hingga percepatan depresiasi. "Pada 2021, sudah terdapat dua blok lelang yang ditetapkan sebagai pemenang (EMP & Husky)," urainya.