Terdapat dua orang yang jadi makin kaya secara persentase. Strive Masiyiwa dari Zimbabwe, kekayaannya melonjak 125% dari USD1,2 miliar tahun lalu. Kini, ia memiliki USD2,7 miliar atau Rp38,7 triliun harta dari saham perusahaan Econet Wireless Zimbabwe. Pasalnya, saham perusahaan yang ia dirikan ini naik lebih dari 750% tahun lalu.
Seorang lagi, adalah miliarder Nigeria bernama Abdulsamad Rabiu yang berkecimpung di dunia semen. Ia jadi berharta USD1,5 miliar (Rp21,5 triliun) usai salah satu perusahaan miliknya go public. Pada awal Januari 2022, Rabiu mendaftarkan perusahaan gula dan makanannya BUA Foods di bursa saham Nigeria.
Ia dan putranya pun memiliki 96% saham perusahaan yang baru-baru ini memiliki kapitalisasi pasar hampir USD2,8 miliar itu.
Pada dasarnya, hanya dua dari 18 miliarder yang kekayaannya berkurang dari tahun 2021, yaitu Koos Bekker dari Afrika Selatan dan Mohammed Dewji dari Tanzania. Adapun kekayaan Bekker merosot menjadi USD2,7 miliar dari USD2,8 miliar karena harga saham perusahaan internet konsumen, Naspers dan Prosus, yang masing-masing turun lebih dari 20%.
Sementara itu, kekayaan Dewji menurun dari USD1,6 miliar ke USD1,5 miliar tahun lalu karena kelipatan yang lebih rendah untuk pesaing yang go public.
Dari daftar 18 miliarder Afrika, tak ada orang baru. Semuanya berasal dari tujuh negara berbeda seperti Afrika Selatan dan Mesir yang masing-masing punya lima miliarder, Nigeria dengan tiga miliarder, serta dua miliarder dari Maroko.
Adapun semua miliarder itu adalah laki-laki. Satu-satunya wanita terakhir yang sempat memasuki daftar adalah Isabel dos Santos dari Angola, yang akhirnya keluar dari daftar pada Januari tahun lalu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)