JAKARTA - Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mencatat hari terbaiknya sejauh tahun ini setelah berjalan di sesi zig-zag, mengakhiri minggu penuh gejolak yang ditandai oleh laporan laba perusahaan yang beragam, gejolak geopolitik dan Federal Reserve yang semakin agresif.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 564,69 poin atau 1,65%, menjadi menetap di 34.725,47 poin. Indeks S&P 500 menambahkan 105,34 poin atau 2,43%, menjadi berakhir di 4.431,85 poin. Indeks Komposit Nasdaq melambung 417,79 poin atau 3,13%, menjadi ditutup di 13.770,57 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor teknologi dan real estat masing-masing terangkat 4,33% dan 3,38%, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor energi tergelincir 0,6%, merupakan satu-satunya kelompok yang menurun.
Ketiga indeks saham utama AS memulai hari di zona merah, tetapi berubah semakin hijau seiring berjalannya sesi, dengan saham sektor teknologi melakukan pengangkatan terberat.
Indeks S&P 500 dan Dow membukukan keuntungan dari penutupan Jumat lalu (21/1/2022), tetapi Nasdaq pada dasarnya datar pada minggu ini, membatasi lima hari perdagangan yang kacau balau.
Namun, standar untuk "keuntungan harian terbaik tahun ini" agak rendah. Bahkan dengan lonjakan Jumat (28/1/2022), indeks S&P 500 sejauh ini merosot 7,0% pada 2022, dengan Nasdaq dan Dow masing-masing kehilangan 12% dan 4,4% selama periode waktu yang sama.
"Investor mencoba menyesuaikan diri dengan dampak siklus suku bunga yang lebih tinggi ini," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, kantor investasi keluarga di New Vernon, New Jersey. "Untuk beberapa dari mereka, saham masih tetap lebih menarik daripada obligasi di lingkungan kenaikan suku bunga dan mereka telah mencari-cari di mana bagian bawahnya berada," katanya.
"Anda melihat perburuan harga murah di sejumlah saham, terutama di Nasdaq," tambah Meckler.