JAKARTA - Wall Street ditutup melemah pada penutupan Kamis (Jumat pagi WIB). Bursa saham AS melemah dengan Indeks S&P 500 kembali menghindari konfirmasi koreksi pada akhir sesi yang ditandai oleh reli, aksi jual, dan pemulihan, ketika investor mencerna berita ekonomi positif dengan laba perusahaan yang beragam, kerusuhan geopolitik dan prospek Fed yang lebih hawkish.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 7,31 poin atau 0,02%, menjadi menetap di 34.160,78 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 23,42 poin atau 0,54%, menjadi berakhir di 4.326,51 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 189,34 poin atau 1,4%, menjadi ditutup di 13.352,78 poin.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Indeks S&P 500 Melemah Usai Keputusan Fed
Dari 11 sektor utama di Indeks S&P 500, lima sektor berakhir di zona merah, dengan saham-saham consumer discretionary atau konsumer nonprimer mengalami penurunan%tase terbesar.
Ketiga indeks utama saham AS berakhir lebih rendah, setelah dikejutkan oleh ketidakpastian dalam beberapa hari terakhir, ditandai oleh fluktuasi yang luas dan volatilitas yang meningkat.
Saham-saham berkapitalisasi kecil mengalami kesulitan, dengan indeks Russell 2000 sekarang lebih dari 20% di bawah rekor tertinggi 8 November, secara resmi mengkonfirmasikan bahwa indeks telah berada di pasar bearish sejak saat itu.
Baca Juga: Wall Street Lesu, Nasdaq Anjlok hingga 2,28%
"Ini adalah pasar yang skizofrenia," kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey, di New York. "Ada orang yang percaya bahwa segala sesuatu yang negatif telah diabaikan dan ada orang lain yang percaya bahwa yang terburuk belum datang."
"Ini adalah periode banyak ketidakpastian, sudah seperti ini sepanjang bulan," tambah Ghriskey.
Di antara serentetan data ekonomi yang dirilis pada Kamis (27/1/2022), yang terdepan data PDB kuartal keempat menunjukkan ekonomi AS pada tahun 2021 tumbuh pada laju tercepat dalam hampir empat dekade menurut data Departemen Perdagangan.